HDB Indonesia Ke 68 Tahun 2013 - Terkhusus saat ini buat Bangsa dan Negara Indonesia telah merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, dan sampai sekarang telah merdeka selama 68 tahun Lamanya. Apakah saat ini kita sudah benar-benar merdeka? Tentu saja satu dengan yang lain akan menjawab hal yang berbeda tentang merdeka itu, tergantung pada apa yang masing-masing rasakan. Ada beberapa definisi tentang merdeka, antara lain dapat diartikan bebas, dapat juga diartikan tidak terikat atau tidak bergantung kepada orang/pihak tertentu. Sedangkan kemerdekaan dapat diartikan sebagai suatu keadaan sehingga seseorang atau sekelompok orang dapat merdeka.
Apabila kita telusuri perjalanan kehidupan bangsa Indonesia sejak tanggal 17 Agustus 1945 sampai sekarang, sudah banyak sekali yang terjadi terhadap bangsa ini. Pada awalnya pada tahun 1945 bangsa Indonesia dibawah pemerintah Presiden Soekarno benar-benar dapat merasakan merdeka dari penjajahan. Setelah merdeka dari penjajahan itu terdapat permasalahan lain yang dihadapi bangsa ini, banyak sekali kesulitan yang dihadapi bangsa Indonesia, mulai dari belum diterimanya kemerdekaan bangsa Indonesia oleh bangsa lain, masih belum tertatanya administrasi pemerintahan, adanya kesulitan pangan dan kebutuhan pokok, dan permasalahan-permasalahan yang lainnya.
Puncak kesulitan bangsa Indonesia pada jaman pemerintahan Soekarno yang dikenal dengan masa Orde Lama terjadi pada tahun 1965. Pada waktu itu bangsa Indonesia mengalami kesulitan akan pangan dan kebutuhan pokok, bangsa Indonesia benar-benar belum merdeka akan pangan, harga-harga pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari mahal karena ketersediaannya tidak ada.
Sejak saat itu, pada masa Orde Baru bangsa Indonesia dibawah pemerintahan Presiden Soeharto mencanangkan harus terbebas dari kekurangan pangan dan kebutuhan pokok, bangsa Indonesia harus merdeka dari kebutuhan pangan, bangsa Indonesia menuju pada swasembada pangan. Pada masa Orde Baru dibawah pemerintahan Presiden Soeharto tahun 1965-1998 bangsa Indonesia bisa benar-benar mengalami kemerdekaan dari kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari, kebutuhan pangan dapat tersedia dengan cukup dan harganya dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dengan tercukupinya kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari, ada sisi lain yang menjadi tuntutan kebutuhan bangsa ini yang belum tercukupi, yaitu kebutuhan akan kebebasan berpendapat, kebebasan untuk bersuara. Banyak masyarakat yang mempunyai pendapat tetapi tidak mendapatkan tanggapan oleh pemerintah pada masa itu, bahkan masyarakat yang berpendapat tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah pada masa itu ada yang dipenjara.
Pada masa Orde Baru masih belum merdeka dalam kebebasan berpendapat. Puncak dari ketidakmerdekaan itu terjadi pada tahun 1998. Selanjutnya bangsa Indonesia yang dimotori oleh beberapa anak bangsa seperti Megawati, Amin Rais, Gusdur, dan Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatukan tekad untuk mewujudkan Indonesia dengan tatanan yang baru, bangsa Indonesia memasuki masa Reformasi.
Masa Reformasi dibawah pemerintahan Presiden Gusdur dan Megawati, bangsa Indonesia merasakan adanya kemerdekaan dari kebebasan berpendapat, kebebasan bersuara. Bangsa yang telah merdeka dari kebebasan berpendapat dan bersuara, ternyata juga masih mengalami banyak kesulitan/masalah, muncul sebagian masyarakat yang tidak lagi percaya kepada penyelenggaraan pemerintahan, harga-harga pangan kebutuhan pokok sedikit demi sedikit merangkak naik, masyarakat miskin jumlahnya semakin meningkat, bangsa lain mulai meremehkan bangsa Indonesia, dan permasalahan-permasalahan lainnya yang masih banyak lagi. Pada masa Reformasi ini, masa bangsa Indonesia dengan tatanan yang baru, bangsa ini masih juga belum merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya.
Selanjutnya bangsa Indonesia dibawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sampai sekarang ini, bangsa Indonesia masih banyak mengalami kesulitan-kesulitan yang semakin kompleks. Dengan semangat gotong royong bangsa Indonesia secara bersama-sama bertekad mengatasi kesulitan-kesulitan ini untuk menuju masyarakat yang aman, adil, dan makmur.
Bangsa ini mengharapkan menjadi bangsa yang benar-benar merdeka, merdeka dari penjajahan bangsa lain, merdeka dari ketersediaan pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari, merdeka dari kebebasan berpendapat, dan lain sebagainya. Apa yang harus dilakukan agar bangsa ini benar-benar menjadi bangsa yang merdeka? Tentunya bangsa ini harus mengurai permasalahan-permasalahan yang ada, dan diselesaikan pokok permasalahannya, jangan sampai yang diselesaikan hanyalah permasalahan-permasalahan ikutan saja. Dari sekian banyak permasalahan yang ada, bahwa salah satu pokok permasalahannya adalah "ketidakjujuran".
Sebagian masyarakat tidak lagi percaya kepada pemerintah karena ada ketidakjujuran di dalam penyelenggaraan pemerintahan, harga-harga naik karena ada ketidakjujuran pada pengambilan keuntungan yang tidak wajar di sektor produksi dan distribusi, kemiskinan meningkat karena ada ketidakjujuran pada proses pendataan dan obyek yang didata (sebenarnya tidak miskin tetapi mengaku miskin), dan lain sebagainya.
Oleh karena itu marilah kita mulai dari diri kita masing-masing yang merupakan bagian dari bangsa Indonesia untuk berbuat yang jujur, pasti kita semua akan merasakan benar-benar merdeka.
Artikel By : bappeda.kulonprogokab.go.id
Puncak kesulitan bangsa Indonesia pada jaman pemerintahan Soekarno yang dikenal dengan masa Orde Lama terjadi pada tahun 1965. Pada waktu itu bangsa Indonesia mengalami kesulitan akan pangan dan kebutuhan pokok, bangsa Indonesia benar-benar belum merdeka akan pangan, harga-harga pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari mahal karena ketersediaannya tidak ada.
Sejak saat itu, pada masa Orde Baru bangsa Indonesia dibawah pemerintahan Presiden Soeharto mencanangkan harus terbebas dari kekurangan pangan dan kebutuhan pokok, bangsa Indonesia harus merdeka dari kebutuhan pangan, bangsa Indonesia menuju pada swasembada pangan. Pada masa Orde Baru dibawah pemerintahan Presiden Soeharto tahun 1965-1998 bangsa Indonesia bisa benar-benar mengalami kemerdekaan dari kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari, kebutuhan pangan dapat tersedia dengan cukup dan harganya dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.
Dengan tercukupinya kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari, ada sisi lain yang menjadi tuntutan kebutuhan bangsa ini yang belum tercukupi, yaitu kebutuhan akan kebebasan berpendapat, kebebasan untuk bersuara. Banyak masyarakat yang mempunyai pendapat tetapi tidak mendapatkan tanggapan oleh pemerintah pada masa itu, bahkan masyarakat yang berpendapat tidak sesuai dengan kebijakan pemerintah pada masa itu ada yang dipenjara.
Pada masa Orde Baru masih belum merdeka dalam kebebasan berpendapat. Puncak dari ketidakmerdekaan itu terjadi pada tahun 1998. Selanjutnya bangsa Indonesia yang dimotori oleh beberapa anak bangsa seperti Megawati, Amin Rais, Gusdur, dan Sri Sultan Hamengku Buwono X menyatukan tekad untuk mewujudkan Indonesia dengan tatanan yang baru, bangsa Indonesia memasuki masa Reformasi.
Masa Reformasi dibawah pemerintahan Presiden Gusdur dan Megawati, bangsa Indonesia merasakan adanya kemerdekaan dari kebebasan berpendapat, kebebasan bersuara. Bangsa yang telah merdeka dari kebebasan berpendapat dan bersuara, ternyata juga masih mengalami banyak kesulitan/masalah, muncul sebagian masyarakat yang tidak lagi percaya kepada penyelenggaraan pemerintahan, harga-harga pangan kebutuhan pokok sedikit demi sedikit merangkak naik, masyarakat miskin jumlahnya semakin meningkat, bangsa lain mulai meremehkan bangsa Indonesia, dan permasalahan-permasalahan lainnya yang masih banyak lagi. Pada masa Reformasi ini, masa bangsa Indonesia dengan tatanan yang baru, bangsa ini masih juga belum merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya.
Selanjutnya bangsa Indonesia dibawah pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sampai sekarang ini, bangsa Indonesia masih banyak mengalami kesulitan-kesulitan yang semakin kompleks. Dengan semangat gotong royong bangsa Indonesia secara bersama-sama bertekad mengatasi kesulitan-kesulitan ini untuk menuju masyarakat yang aman, adil, dan makmur.
Bangsa ini mengharapkan menjadi bangsa yang benar-benar merdeka, merdeka dari penjajahan bangsa lain, merdeka dari ketersediaan pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari, merdeka dari kebebasan berpendapat, dan lain sebagainya. Apa yang harus dilakukan agar bangsa ini benar-benar menjadi bangsa yang merdeka? Tentunya bangsa ini harus mengurai permasalahan-permasalahan yang ada, dan diselesaikan pokok permasalahannya, jangan sampai yang diselesaikan hanyalah permasalahan-permasalahan ikutan saja. Dari sekian banyak permasalahan yang ada, bahwa salah satu pokok permasalahannya adalah "ketidakjujuran".
Sebagian masyarakat tidak lagi percaya kepada pemerintah karena ada ketidakjujuran di dalam penyelenggaraan pemerintahan, harga-harga naik karena ada ketidakjujuran pada pengambilan keuntungan yang tidak wajar di sektor produksi dan distribusi, kemiskinan meningkat karena ada ketidakjujuran pada proses pendataan dan obyek yang didata (sebenarnya tidak miskin tetapi mengaku miskin), dan lain sebagainya.
Oleh karena itu marilah kita mulai dari diri kita masing-masing yang merupakan bagian dari bangsa Indonesia untuk berbuat yang jujur, pasti kita semua akan merasakan benar-benar merdeka.
Artikel By : bappeda.kulonprogokab.go.id
Anda baru saja membaca artikel yang berkategori Pendidikan /
Puisi
dengan judul Spesial :: HDB Indonesia Ke 68 Tahun 2013. Anda bisa bookmark halaman ini dengan URL https://iberita-ku.blogspot.com/2013/08/spesial-hdb-indonesia-ke-68-tahun-2013.html. Terima kasih!
Ditulis oleh:
mediasare - Jumat, 16 Agustus 2013